Masturbasi

Masturbasi adalah aktivitas umum yang dapat menyebabkan berbagai penyakit fisik pada pria. Itu bisa membuat pria mencapai klimaks lebih lambat, menyebabkan perubahan neurologis negatif dan meningkatkan tekanan darah. Masturbasi juga dapat menyebabkan gangguan genital dan impotensi. Masturbasi yang berlebihan bahkan dapat mengakibatkan penyakit menular seksual. Selain itu, masturbasi juga bisa membuat pria menjadi agresif dan mudah tersinggung.

Selain efek samping fisik, masturbasi juga memiliki manfaat psikologis lainnya. Penelitian telah menunjukkan bahwa masturbasi meningkatkan kadar dopamin di otak, hormon "merasa nyaman". Utusan kimia ini bertanggung jawab atas fungsi neurologis dan membantu mengatur suasana hati. Itu juga merupakan sumber harga diri pria. Tidak melakukan masturbasi bahkan dapat meningkatkan rasa kesejahteraan pria.

Beberapa pria bahkan mengembangkan kecanduan masturbasi. Ini dapat menyebabkan hilangnya kendali, yang bisa berbahaya dalam jangka panjang. Dalam kasus seperti itu, yang terbaik adalah mencari perhatian medis. Ada baiknya juga menggunakan pelumas saat masturbasi untuk menghindari luka, lecet, dan hal-hal tidak menyenangkan lainnya. Jika menurut Anda masturbasi itu menyenangkan, ingatlah untuk melakukannya secara bertanggung jawab!

Masturbasi memiliki stigma yang terkait dengannya. Agama sering mengasosiasikan masturbasi dengan rasa malu dan bersalah, dan banyak orang menertawakannya. Jika Anda khawatir tentang masturbasi, Anda harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Efek negatif umum dari masturbasi termasuk kerontokan rambut, penurunan kadar testosteron, dan disfungsi ereksi. Namun, ini belum tentu merupakan efek permanen dan dapat diobati dengan diagnosis yang tepat.

Masturbasi kronis juga diketahui menyebabkan kebocoran sperma. Itu dapat merusak harga diri Anda dan menyebabkan masalah saat berhubungan seks. Ini juga dapat menyebabkan stimulasi berlebihan pada sistem saraf dan gangguan saraf parasimpatis, yang memainkan peran penting dalam menahan ereksi dan menutup katup ejakulasi. Oleh karena itu, masturbasi dapat menyebabkan perkembangan gangguan bipolar.

 

Efek psikologis dan sosial dari masturbasi sangat bervariasi. Selain efek fisiologis, masturbasi dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan emosional, sosial, dan fisiologis. Inilah mengapa penting untuk mendiskusikan konsekuensi masturbasi dengan ahli kesehatan sebelum Anda memulai. Selanjutnya, Anda dapat mencari terapi bicara jika Anda merasa masturbasi dapat memengaruhi hidup Anda. Anda juga dapat mencari pengobatan dari terapis atau dokter jika menurut Anda masturbasi memengaruhi hidup Anda.

Untuk memerangi masturbasi berlebihan, Anda dapat mencoba menyingkirkannya dari hidup Anda. Ini dapat membantu Anda mengurangi efek negatif masturbasi dengan memasukkan diet kaya seng dan berfokus pada produktivitas Anda. Selain itu, Anda bisa mengganti minuman beralkohol dengan jus segar untuk meredakan keinginan masturbasi. Selain itu, Anda juga bisa mencoba mengonsumsi suplemen untuk menangkal masturbasi.

Efek berbahaya lain dari masturbasi adalah berkembangnya rasa bersalah. Banyak orang mengalami peningkatan rasa bersalah setelah masturbasi. Perasaan ini dapat bermanifestasi sebagai sakit kepala, lekas marah, dan gelisah. Namun, gejala ini bersifat sementara dan dapat dikelola. Terlepas dari konsekuensi yang merugikan, masturbasi harus moderat dan bebas dari rasa bersalah. Selain mengurangi sensitivitas seksual Anda, masturbasi juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

Masturbasi yang berlebihan dapat berdampak negatif pada hubungan Anda. Hal ini dapat menyebabkan komunikasi seksual yang buruk dengan pasangan Anda dan bahkan penyakit Peyronie, suatu kondisi yang disebabkan oleh penumpukan plak pada batang penis. Jika Anda menderita efek negatif masturbasi, carilah bantuan dari dokter Anda dan kunjungi situs web kesehatan Rumah Harapan. Penting untuk mengambil tindakan karena gangguan tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan mental dan fisik.

Ada juga efek samping positif dari masturbasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa masturbasi dapat mengurangi stres dan tekanan darah, serta mengurangi risiko diabetes dan kehamilan tipe-2. Selain itu, masturbasi dapat meningkatkan suasana hati, mengurangi stres, dan meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh. Selain itu, telah terbukti menurunkan risiko kanker prostat. Sementara masturbasi umumnya dianggap aman, penting untuk berkonsultasi dengan dokter tentang niat Anda untuk melakukannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *